Proses
Perancangan Basis Data
BAB III
BAB III
Tujuan
- Mengerti yang dimaksud dengan Sistem Basis Data dan komponen-komponennya
- Mengetahui perbedaan Data dan DBMS
- Mengetahui Life Cycle Database
- Mengetahui langkah men-design database.
Sistem
Basis Data
adalah
suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan
computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data
operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu
menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk
proses mengambil keputusan.
Perancangan
Basis data
Untuk
mengelola sumber informasi yang pertama kali dilakukan adalah
merancang suatu sistem database agar informasi yang ada pada
organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal.
Tujuan
Perancangan Database
- Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
- Menyediakan stuktur informasi yang natural dan mudah dimengerti oleh pengguna.
- Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem database
Siklus
Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle)
Tahapan-tahapan
yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
- Analisa Kelayakan
Tahapan
ini memfokuskan pada
- penganalisaan areal aplikasi yang unggul,
- mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya
- mempelajari keuntungan dan kerugian, penentuan kompleksitas data dan proses,
- menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan
- Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
- Kebutuhan-kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada kelompok pemakai atau pemakai individu.
- Mengidentifikasikan masalah yang ada dan kebutuhan-kebutuhan.
- Ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur laporan.
- Perancangan
- Perancangan sistem database
- Sistem aplikasi
- Implementasi
Mengimplementasikan
sistem informasi dengan database yang ada
- Pengujian dan Validasi
Pengujian
dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang diinginkan
oleh pengguna
- Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian
sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan
sistem.
Daur Hidup (Life
Cycle) yang Umum dari Aplikasi Basis Data
- Definisi Sistem
- Database Design
- Implementasi
- Loading/Konversi Data
- Konversi Aplikasi
- Testing & Validasi
- Operations
- Control & Maintenance
Daur Hidup (Life
Cycle) dari Aplikasi Basis Data
- Definisi Sistem:
Ø
ruang lingkup basis data
Ø
pemakai
Ø
aplikasi
- Design:
Ø
logical design à ER/EER
Ø
physical design
untuk suatu DBMS
- Implementasi:
Ø
membuat
basis data (kosong)
Ø
membuat program
aplikasi
- Loading/ Konversi Data:
Ø
memasukkan
data ke dalam basis
data
Ø
mengkonversi
file yang sudah ada
ke dalam format basis data dan
kemudian memasukkannya dalam
basis data
- Konversi Aplikasi:
Semua
aplikasi dari sistem sebelumnya dikonversikan ke dalam sistem basis
data.
- Testing dan Validasi:
Sistem
yang baru harus ditest dan divalidasi (diperiksa keabsahannya).
- Operasi:
Pengoperasian
basis data dan aplikasinya.
- Monitoring dan Maintenance:
Selama
operasi, sistem dimonitor dan diperlihara. Baik data maupun program
aplikasi masih dapat terus tumbuh dan berkembang.
Basis Data biasanya
merupakan salah satu bagian dari suatu sistem informasi yang besar
yang antara lain terdiri dari:
- Data
- Perangkat lunak DBMS
- Perangkat keras komputer
- Perangkat lunak dan sistem operasi komputer
- Program-program aplikasi
- Pemrogram, dll
Proses Design
Basis Data
- Pengumpulan dan analisa requirement
- Design basis data conceptual
- Pemilihan DBMS
- Mapping dari conceptual ke logical
- Physical Design
- Implementasi
Keenam
phase dalam
proses design
tidak perlu dilaksanakan
secara mutlak, mungkin ada umpan balik antar phase
dan dalam masing-masing phase
Proses Design
Paralel
Proses
design terdiri dari dua proses yang paralel yaitu:
- Proses design dari data dan struktur dari basis data (data driven)
- Proses design dari program aplikasi dan pemrosesan basis data (process driven)
Mengapa Harus Paralel
Karena
kedua proses tersebut saling bergantungan.
Contoh:
1. Menentukan
data item yang akan disimpan dalam basis data tergantung dari
aplikasi basis data tersebut, juga dalam menentukan struktur dan
akses path.
2. Design
dari program aplikasi tergantung dari struktur basis datanya.
3. Biasanya
condong ke salah satu.
Proses
design
Phase 1:
Pengumpulan Data & Analisa Requirement
- Pengidentifikasian group pemakai dan area aplikasi
- Penelitian kembali dokumen-dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan aplikasi à form, report, manual, organization chart, dsb
- Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan dari pemrosesan, seperti tipe transaksi, input/output, frekuensi suatu transaksi, dsb
- Transfer informasi informal ke dalam bentuk terstruktur menggunakan salah satu bentuk formal dari requirement specification (bentuk diagram) seperti Flow Chart, DFD, UML Diagram, dll. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan kekonsistenan, ketepatan, dan kelengkapan dari spesifikasi.
Phase
2A: Design Conceptual Schema
- High level data model, bukan implementation-level data model
- Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan.
- Conceptual schema bersifat tetap
- Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis
Harus
bersifat:
- Mampu menyatakan relationship, batasan-batasan
- Diagram
- Formal, minimum dalam menyatakan spesifikasi data (tidak ada duplikasi)
- Simple
- Conceptual data model harus DBMS independent à ER/EER
Phase
2b: Design Transaksi
- Pada saat suatu basis data di-design, aplikasi dari transaksi utama harus sudah diketahui
- Transaksi-transaksi baru dapat didefinisikan kemudian
- Tentukan karakteristik dari transaksi dan periksa apakah basis data sudah memuat semua informasi untuk melaksanakan transaksi
- Transaksi dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu:
-
retrieval
-
update
-
mixed
- Phase 2a dan 2b sebaiknya dilaksanakan secara paralel dengan menggunakan umpan balik agar didapat design schema dan transaksi yang stabil
Phase 3: Pemilihan
DBMS
- Pemilihan DBMS ditentukan oleh sejumlah faktor antara lain:
- faktor teknis: storage, akses path, user interface, programmer, bahasa query
- faktor ekonomi: software, hardware, maintenance, training, operasi, konversi, teknisi, dll
- faktor organisasi: kompleksitas, data, sharing antar aplikasi, perkembangan data, pengontrolan data
Phase 4:
Mapping dari Data Model
- Memetakan conceptual model ke dalam DBMS
- Menyesuaikan schema dengan DBMS pilihan
- Hasil pemetaan biasanya berupa DDL
Phase 5:
Physical Design
- Struktur storage, akses path untuk mendapatkan performance yang baik
- Kriteria baik dapat dilihat dari:
-
response time
-
pemakaian storage
-
throughput
(jumlah transaksi per unit waktu)
- Perlu tuning untuk memperbaiki performance berdasarkan statistik pemakaian
Phase 6: Implementasi
Sistem Basis Data
- DDL dan SDL dari DBMS dikompilasi membentuk schema basis data dan basis data yang masih kosong
- Basis data dapat dimuati (di-load) dari sistem yang lama
- Transaksi dapat diimplementasikan oleh program aplikasi dan dikompilasi
- Siap dioperasikan
Kesimpulan
Pengetahuan
mengenai model data dan teknik design database adalah penting bagi
praktisi database dan pengembang aplikasi.
Database
life cycle menggambarkan langkah yang dibutuhkan dalam metode
pendekatan untuk mendesign database dari logical design ke physical
design.
Studi
Kasus
Di
bawah ini deskripsi mengenai suatu perusahaan yang akan di
representasikan dalam database dan buat sesuai dengan proses
perancangan database dari tahap 1 s/d tahap 4.
- Suatu perusahaan terdiri atas bagian–bagian, masing–masing bagian mempunyai nama, nomor bagian dan lokasi . Setiap bagian mempunyai seorang pegawai yang mempunyai seorang pimpinan yang memimpin bagian tersebut.
- Setiap bagian mengontrol sejumlah proyek dimana masing–masing proyek mempunyai nama, nomor proyek dan lokasi .
- Setiap pegawai menjadi anggota pada salah satu bagian tapi dapat bekerja di beberapa proyek . Untuk setiap pegawai yang bekerja di proyek mempunyai jam kerja per-minggu . Seorang pegawai mempunyai nama, nomor pegawai, alamat, jenis kelamin, tanggal lahir dan usia serta supervisor / penyelia langsung. Pegawai juga mempunyai tanggungan yang terdiri atas nama, jenis kelamin dan hubungannya dengan si pegawai.
0 comments:
Post a Comment